SUBSIDI
PARPOL
alfian adestya putra
alfian adestya putra
Kau pikir kami ini bukan rakyat???
Kau pikir kami ini tak mengabdi untuk negeri???
Kau pikir hidup kami hanya untuk melihat dan menunggu
ajal,,??
Negara ini sudah gila..oleh permainan mereka yang
duduk di kursi rebutan..
Sebuah permainan kelompok bermata koin,,,
Iya...aku melihat mu di televisi di pagi hari,,
Ketika aku sedang susah mengais uang dari
sampah..sisa-sisa pemuda yang berfoya-foya di malam tadi..
Tontonan tentang kalian sungguh menarik,,,
Partai kalian pun mendapat subsidi...
Hebat ,,,betapa kaya Indonesia
Aku pun berfikir ,,kenapa tidak aku buat saja partai
politik????
Aku akan kaya,,,enyahlah kalian yang miskin..!!!
Aku tidak sejahat itu,,
40 persen untuk gaji anggota partai..
50 persen untuk ku..
Kusisakan 10 persen untuk rakyat..
Cukup adil kan??
Dan kalau tidak salah,,,bangsa kita rakyatnya banyak
ya????
Rakyat yang mana?? Rakyat Parpol???atau rakyat
penonton???
Indonesia dibagi menjadi 2 rakyat,,,
Apalah itu?? Apakah aku yang tidak tahu menahu
tentang kehidupan politk modern??
Atau aku ini bodoh,,bahwa jika kamu ingin jadi rakyat,,masuklah parpol.....
Ini nama partaiku “PARTAI JAMAN PENJAJAHAN”
Cukup bagus,,,
Visiku adalah selalu kaya,,
Misiku menyadarkan orang-orang disekitar agarkembali
kejalan yang benar..
Sudahlah itu hanya mimpi....
Aku ini rakyatmu!!!! Yang dulu memilih gambar kalian
yang banyak terpampang di lembar suara..
DPR,DPR PROVINSI,DPR KOTA/KABUPATEN,dan entah aku
lupa..
Kenapa tidak diganti saja namanya,,,,
DPP,,DEWAN PERWAKILAN PARTAI,,,
dan kami yang hanya rakyat dan benar-benar takyat
akan membuat lagi DPR sesungguhnya..
Dewan Perwakilan Rakyat,,dan kami benar-benar rakyat
dan kepentingan rakyat,,,
Kalau ternyata keinginan kami banyak dan berbeda,,,
Aku akan pegang pedangku dan akan kuangkat keatas...
Kita perang saja,,,main bunuh-bunuhan,,
Biar keren...aku
sering lihat kalian juga terkadang adu fisik..
Tapi aku takut mati...
Jadi..
Rakyatmu ini bingung....rakyatmu ini pasrah,,rakyatmu
ini tetap menontonmu...
Apa daya bagi aku yag hanya sebagai pemulung...
Mana ada orang bermobil menyapaku??? Mana ada yang
ppeduli denganku??
Lebih baik diam dan menikmati kehidupanku yang
suram ini...
Tag :
Puisi
0 Komentar untuk "PUISI : SUBSIDI PARPOL"
Monggo dikomentari rek...