DIARY
: CERITA HASIL INTERVIEW DONI
Siapa sih ,orang yang
mengenalkan teori cinta pertama kali??? Siapa sih ,penemu kata cinta atau love
di dunia ini?? Siapa sih ,orang yang pertama kali nyebut pacaran?? dan ,bla..bla..bla. Semua
pertanyaan itu masih jelas aku ingat dari pertama kali aku jatuh cinta waktu
SMP ,hingga sekarang aku sudah menjadi mahasiswa. Pertama kali pacaranpun waktu
SMP, aku masih belum menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi. Yang
aku ketahui kala itu adalah bahwa seorang yang selalu bermain bersamaku dan
selalu memberikan contoh Pekerjaan Rumahnya (PR) tiap pagi dikelas adalah orang
yang paling sayang dan cinta kepadaku.
Emang sih aku keliatannya
orang yang males,belajar aja gak minat,hehe. Sampai pada satu waktu akhirnya
dia sadar dan nggak mau minjemin PR atau ketemu dan main lagi denganku.
Kata-kata yang sangat aku ingat dan jelas terdengar di telingaku adalah “Kamu
nggak pernah belajar yah???? Aku mau kita putus!!!. Semudah itu dia
mengucapkannya, dan aku hanya bisa bengong sambil garuk-garuk kepala, tanpa ada
sepatah katapun yang keluar dari mulutku.
Sejak itu aku selalu sendiri, aku merasa ada
perasaan yang menjanggal dihatiku,namun entah apa itu?? Yang aku tahu,aku nggak
bisa melepaskan bayangannya dari ingatanku.
Wanita itu selalu
enggan berbicara padaku hampir lebih tiga bulan setelah kejadian itu. Sampai
akhirnya hari kelulusan pun tiba, akupun mencoba berani untuk berbicara lagi
dengannya. Ini kira-kira sekilas pembicaraanku dengannya waktu itu :
“Ngelanjut kemana
Yas???”, aku duduk disamping Tyas yang
lagi dikantin sendirian.
“Masih inget
yah???kirain udah lupa sama aku.”,jawab Tyas agak jutek tapi sambil tersenyum.
Kami ngobrol cukup
lama, Tyas nyeritain kenapa dia mutusin aku dan nggak mau ngomong sama aku, aku
juga cerita tentang penyesalanku kepadanya dan sampai akhirnya Tyas mengatakan sesuatu kepadaku.
“Don aku ngelanjut ke
SMK pariwisata di Manado,ayahku akan pindah tugas kesana”.
Saat itu yang ada di
perasaanku adalah lagu dari Antique ‘Selamat Tinggal’. Entah apa yang membuat
ku merasa aku nggak mau jauh dari nya, atau kali ini perasaanku adalah sungguh-sungguh. Namun
diakhir percakapan kami ,dia mengucapkan kata yang membuatku cukup bersemangat.
“Aku kembali ke Semarang
tiga tahun lagi dan aku akan mengambil kuliah di Undip seperti cita-citaku”
Selepas pertemuan terakhir itu aku belum lagi mencoba
move on dan buru-buru untuk punya pacar. Di SMA aku tergolong orang yang gak
peka terhadap cewek, namun terlalu sering main atau keluar sama cowok,banyak kata-kata yang muncul dari teman-teman dan
sahabat terdekatku. Satu pertanyaan keluar dari lidah salah seorang teman ku ,”cowok”
dan tak pernah aku lupakan adalah “Don aku jomblo loh” ,,,emangnya gue
homo?????
Aku merasa bahwa wanita
yang bisa membuatku hidup Cuma satu yaitu Tyas, satu cita-citaku waktu itu ,aku
ingin pergi ke Manado ,sekarang,detik ini juga, mengungkapkan perasaanku dan
memeluknya atau aku menunggu Tyas sampai lulus SMA dan menyandang sebuah pertanyaan
“kamu homo yah???”.
Sebuah mukjizat dari
Tuhan yang maha esa pun datang kepadaku, dikelas 2 SMA aku sering mengikuti
lomba-lomba Pramuka yang membuatku banyak punya kenalan cowok dan cewek di
wilayah Semarang dan sekitarnya. Namanya Erry,seorang wanita yang memiliki
sifat hampir sama dengan Tyas,bedanya Erry orangnya gak sefeminim Tyas, tapi
kenapa ada satu perasaan di hatiku. Apa ini cinta???? Pertanyaan ini kembali muncul,
suatu hal wajar yang menggambarkan detak jantung berdetak lebih kencang dan
semua anggota tubuh seakan melayang diudara.
Aku dan Erryy sering
malem mingguan bareng. Kita udah lebih dari teman biasa tapi belum pernah aku
mencoba mengungkapkan perasaanku kepadanya. Seperti tertahan atau ada keraguan
dariku,kenangan paling indah terukir waktu ngelihat konser Ungu di Mugas,waktu
aku berciuman untuk pertama kali (ini nggak boleh ditiru karena belum cukup
umur).
Seiring berjalannya
waktu nggak tau kenapa aku gak ada
perasaan lagi sama Erry seperti waktu pertama kali berjumpa, aku dan Erry udah
jarang lagi main bareng, aku juga jarang sms dia sampai akhirnya aku dan Erryy
gak pernah ketemu sekalipun.
Rasa yang dulu emang ada buat Erry pun hilang,
selama tiga tahun SMA aku selalu keinget sama Tyas, walau aku nggak punya kabar
terupdate tentangnya, nomor hp nggak punya, FB nya gak tau, Friendsternya gak
aktif, kepastian kembalinya Tyas ke Semarang masih menjadi misteri bagiku.
Kesedihan ,kebimbangan
itu selalu muncul ketika aku sendiri. Beruntung aku memiliki banyak sahabat
yang selalu ada disampingku, yang selalu menemaniku ,mereka yang memberikanku
pelajaran-pelajaran seperti saling menjatuhkan, saling menjunjung , saling
memuji sampai saling membantu dan pengalaman-pengalaman berarti,tentang
indahnya masa muda,tentang indahnya nakal, indahnya ngegodain waria yang lagi
mangkal hingga indahnya menghabiskan masa muda dengan kesederhanaan apa adanya,
tanpa ada yang ditutup-tutupi. Namun kesalahanku adalah aku menutupi kisahku
dengan Tyas.
JOMBLO?????? Emang ada
kriteria tersendiri tentang jommblo?????? Emangnya jomblo sebuah pangkat
terendah??? Atau jomblo adalah penyakit menular yang dapat mengganggu orang
lain dan membuat suasana seakan hening dan membuat waktu berhenti???? Sebagian
orang menganggap jomblo adalah orang yang merasa sendiri dan kesepian dan
memerlukan pelukan,perhatian dan kasih
sayang dari lawan jenis, ada juga orang
yang menganggap jomblo adalah seorang yang merasa dirinya berada diantara orang
–orang yang memiliki pasangan, yang status kejombloannya itu dapat mengganggu
hubungan orang lain. Sebuah fakta terkisah dari seorang temanku yang pernah
mengatakan bahwa, setelah putus sehari dengan pacarnya ia merasa sepi dan
seakan dunia ini sudah tidak sama seperti saat ia pacaran ,kosong dan hampa,
lebih mencengangkan lagi mantan pacarnya ternyata ketahuan merebut pacar orang
lain. Pendapat ini bukan sebuah survey atau observasi yang membuat sebuah teori
mutlak tentang suatu hal yang dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi merupakan kebetulan semata.
Lama waktu berlalu
hingga akhirnya aku masuk perguruan tinggi semester pertama, disini aku
menghabiskan waktuku dengan sibuk menyelesaikan tugas-tugas yang segudang tiap
harinya dan mengikuti organisasi-organisasi di kampus.. Masa di kampus selama
dua tahun ini aku lewatkan bersama teman-teman baruku yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia,selain itu yang membuat waktu dua tahunku di
kampus menjadi rame adalah saat aku membuat tugas bareng-bareng sambil bercanda
ria dan melupakan rasa kesepian tiga tahun di SMA. Dari disini aku melupakan satu
hal,Tyas seorang wanita yang aku tunggu-tunggu dan telah tergeser dari
ingatanku. Walau aku punya banyak memiliki teman baik cowok maupun cewek, aku
belum juga naksir wanita lain,mungkin karena tak ada yang sesuai dengan mataku,
namun seiring berjalannya waktu satu pernyataan dulu terulang kembali yaitu
“kamu gak peka Don????”,entah kenapa seorang wanita mengatakan itu kepadaku,
dia seorang yang sering banget jalan sama aku,dia cerewet, suka ngejailin,suka
ngurusin orang lain. Emang aku orang nya gak peka,terus aku harus gimana??
Perasaanku entah kemana akupun tak tahu yang aku ingin saat ini yaitu punya sahabat
yang selalu ada menemani.
Dan sampai akhirnya
pada bulan Juni 2013 lalu tak sengaja aku bertemu dengan Tyas. Malam itu aku dan teman-temanku sedang mengunjungi salah
satu event yang digelar di kota Lama Semarang ,Loenpia Jazz 2013 . Kejadiannya
seperti ini,ketika Beny Likumahua sedang beraksi aku meminta temanku untuk
mengambil fotoku yang sedang berdiri didepan panggung langsung, dari kejauhan
suara wanita memanggilku “Donn,,,Doni...”. suara itu tidak asing bagiku,seorang
wanita yang dulu pernah menemaniku dan memutuskan aku untuk pertama kali
menghampiri dan menepuk pundakku lalu berkata “Kemana aja kamu???”. Tyas berada
di Semarang satu bulan yang lalu, dia menceritakan semua kisahnya diManado
kepadaku. Dia emang baru lulus tahun ini karena setelah lulus SMP dia nggak diterima di sekolah yang dia inginkan dan
dia nggak mau sekolah kalau gak di sekolah itu dan ia pun mencoba mendaftar
lagi di tahun berikutnya sampai sekarang dia baru lulus SMA dan kini dia udah
bekerja sebagai seorang Event Organizer milik ayahnya di Semarang. Sampai
akhirnya dia memberikan pertanyaan yang sulit aku jelaskan dan aku jawab “Udah
punya pacar berapa?????”.
Lama kami ngobrol,
seorang laki-laki dengan pakaian khas seorang musisi ngehampirin kami,sampai
akhirnya aku hanya terbengong-bengong saat Tyas berkata “kenalin nih pacar aku,
kami akan menikah bulan Desemmber nanti, dateng yah kenalin juga cewe
kamu,...hehe...”. Tyas dan pacarnya pun pergi meninggalkan aku, kulihat Tyas
begitu bahagia dan romantis dengan pacarnya.
Siapa bilang aku merasa
menyesal?? Siapa bilang aku akan mencoba bunuh diri setelah hari itu??? Siapa
yang bilang aku akan berada di kehidupan yang suram dengan kesepian tiada
batas????
Setelah pertemuan itu
entah kenapa aku merasa berada di dunia baru , aku hanya berfikir jika orang
yang kamu cintai berada dengan orang yang mengasihi dan mencintainya, aku
berdoa agar mereka selalu bahagia
selamanya. Tak ada yang perlu disesali dan tak ada penantian yang tak berarti,
semua sudah ada jalannya.
Jadi kesimpulannya
begini. Walau aku tak memiliki Tyas tapi aku bahagia masih punya sahabat yang
selalu ada di sekitarku, mereka yang selalu berada di saat aku susah maupun
senang. Tak mengapa tak punya pacar, aku masih punya orang tua yang
memerhatikanku. Tak mengapa saat ini aku sendiri, aku lebih bisa fokus untuk
belajar dan meniti masa depan, dan kini aku bisa mendapatkan beasiswa yang dulu
kuidam-idamkan. Aku rapopo. Nikmati kejombloan saat ini biarkan arus membawamu
pergi kemanapun yang arus mau, jangan terlalu memaksakan ingin punya pacar atau
asal milih pacar. Karena aku yakin setiap kucing pasti memiliki pasangannya
masing masing. Selalu melakukan kegiatan positif, maka sahabat akan muncul satu
persatu dan mungkin orang yang kamu cintai akan muncul dihidupmu dengan
sendirinya.
Nb. berdasar sumber yang nyata dan cerita yang dimodifikasi sedikit :D
Tag :
Diary
0 Komentar untuk "Cerita Hasil Interview Doni"
Monggo dikomentari rek...