Alfian Adestya Putra

Mayeng-Mayeng moro Semarang

Mayeng-Mayeng moro Semarang

PUISI : KEPADA WAKILKU YANG DUDUK DI KURSI ITU

Prolog : semua manusia tentunya menginginkan hidup yang damai dengan keluarga dan kerabat disekitar kita,, dengan harta yang cukup untuk bisa menikmati hidup, dengan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, dan udara di pagi hari yang sejuk, seperti dongeng saat kita masih kecil...kepada rakyat Indonesia.

KEPADA WAKIL KU YANG DUDUK DI KURSI ITU (1)


alfian adestya putra

ketika itu kau mengemis..,,meminta satu suara dari kami..
aku lihat gambar wajahmu di tembok tua di lorong sempit kami..
tertulis cita-citamu yang mulia untuk negeri ini..
dengan wajah yang penuh senyum..dan tak lupa peci hitam yang saat itu kau kenakan..
DUKUNG KAMI!!!! AKAN AKU PERBAIKI SEGALA KETERPURUKAN NEGERI INI!!!!

kau janjikan fasilitas yang layak,,kau janjikan suatu pekerjaan untuk ku,,
hatiku tergerak,,,dengan ucapanmu yang begitu berkobar..
dengan kaos yang kupakai terpajang gambar wajahmu...
aku ikut berteriak lantang untuk kau bisa mempeerjuangkan semut kecil seperti ku dan laki-laki tua disekitarku..
aku rela melakukan itu, disela-sela aku mencari secuil emas kusang,,untuk istri dan anak-anakku..
dan kau tahu...kau telah terpilih menjadi wakil kami..
wakil yang akan merubah hidup kami ...
tapi semua itu hanya,,impian kosong,,
bagai botol air mineral yang habis sedikit-demi sedikit kau minum..
kau tahu betapa bodoh nya aku,,,betapa hina diriku,,,
saat kulihat 2 tahun sudah rummahku digusur,,
anak ku mati kedinginan,, istriku mati kelaparan...
dibalik kesadaranku,,,aku berpura-pura gila...iya GILA
aku tak punya siapa-siapa,,aku menggila dijalanan..
Iya ...BENAR BENAR BERPURA_PURA GILA
aku gila agar banyak orang kasihan padaku,,.atau tidak mau memandangku..
aku hidup diduniaku sendiri..
malam itu,, aku melewati pos kamling ,,tempat kerabatku bekerja sebagai satpam komplek,,
hanya dia yang tahu keadaanku,,,
aku ttonton berita di televisi sumbangan warga itu,,,
kulihat banyak rumah dirobohkan,,,anak kecil menangis dengan telanjang berlarian mencari ibunya..
kudengar harga minyak dinaikan,,,harga sembako ikut naik,bayar sekolah,rumah sakit,,bayar pajak,,,makan pun akan susah...
hingga kulihat tayangan mu saat kau dan mereka sedang rusuh di gedung megah itu....
kau dan mereka....
saling caci maki...
kau dan mereka..
saling sikut menyikut...
pernah juga sebelumnya..
kalian rapat tertidur,,kalian rapat walkoout,,kalian rapat main ponsel,,dan kalian tak memiliki etika sedikitpun..
kuberi kau tanggung jawab itu,,,dan kau melupakan tanggungan dan hak ku ..dulu
dan aku hanya bisa,,, PASRAH

 



https://www.facebook.com/adestya47/posts/870393822982481?comment_id=870399129648617&notif_t=feed_comment
Tag : Puisi
0 Komentar untuk "PUISI : KEPADA WAKILKU YANG DUDUK DI KURSI ITU"

Monggo dikomentari rek...

Disqus Shortname

Back To Top